IndoBakery Raup Untung Rp 1,5 Miliar Lewat Bisnis Kue Kering
Rabu, 06 Juli 2016
Bisnis kuliner memang tidak pernah mati dan terus akan berkembang sesuai tren dan minat masyarakat. Seperti halnya saaat lebaran dan hari besar lainnya yang membuat usaha ini turut menjamur bak di musim hujan. Ialah Iis Ismawati yang mulai bisnis kue kering sejak tahun 1988 walau pun ia sempat mengalami berbagai kendala seperti halnya krisis sebelum akhirnya bangkit di tahun 2006.
Alasan Iis membuka usaha ini karena menganggap kue kering ini mudah mendapatkan bahan baku dan juga tak sulit membuatnya. Selain itu ia juga mempunyai misi memberdayakan tenaga kerja walau pun hanya orang sekitar rumahnya. Walaupun Iis sempat merasa kesulitan di beberapa tahun yang lalu, ia tetap merasa harus terus bertahan demi ekonomi para karyawannya. Kue kering sendiri merupakan kuliner yang selalu menjadi andalan sajian saat hari-hari besar seperti lebaran, natal, maupun imlek. Kebiasaan atau budaya berbagi kebahagiaan inilah yang awalnya membuat kue kering menjadi kuliner idola bagi masyarakat. Tak heran jika perjalanan bisnis kue kering bisa terus awet dari tahun ke tahun.
Terkendala Harga Bahan Baku
Terbukanya peluang usaha yang besar sebenarnya tidak lantas membuat Iis menjalani usaha tanpa hambatan. Justru saat awal pun ia harus bekerja keras untuk menjalankan usahanya. "Saat jaman krisis moneter, saya sangat merasakan dampaknya, mulai gonjang-ganjing usaha, sampai bisa akhirnya bisa bertahan sampai sekarang," ujar Iis. Salah satu yang menjadi kendala setiap tahunnya ialah harga bahan pokok yang tak menentu.
Awalnya membuka usaha kue kering dengan brand IndoBakery ini Iis hanya mencoba-coba. Bahkan ia sendiri awalnya tak memiliki keahlian atau resep khusus dalam membuat adonan kue atau pun racikan yang pas. "Dalam menjalankan bisnis ini saya terus mencoba-coba mencari resep dan cita rasa yang sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen," papas Iis. Alhasil kerja kerasnya itu Iis berhasil menemukan cita rasa kue yang sesuai.
Didampingi sang suami, Iis sudah menjalani usaha kue kering ini bertahun-tahun. Tentunya banyak kendala yang ia temui dalam perjalanannya. Seperti halnya saat menghadapi persaingan antara bisnis serupa. "Di pasaran sendiri banyak yang menjual kue kering dengan berbagai varian rasa dan harga, hal itu terkadang menjadi kendala karena harga yang tidak menentu, ada tingkatan mahal, namun ada pula yang murah, namun akhirnya itu kita ambil ke pasar menengah," papar Iis.
Dalam menjalankan bisnis kue kering Iis pernah bekerja sama dengan beberapa pihak guna mengembangkan usahanya lebih besar. "Kita pernah menjadi binaan Perum Peruri, dan menjadi binaan PKK," ungkap Iis. Saat itu IndoBakery menjadi besar karena mendapatkan pembekalan usaha. Selain itu Indobakery juga kerap mengikuti pelatihan yang diadakan pihak swasta sebagai produsen tepung.
Walaupun usaha kue kering ini sering terlihat di saat-saat tertentu, namun Iis mengatakan bahwa bisnis ini selalu berjalan walaupun saat hari biasa. "Untuk event seperti lebaran memang kita ramai dan banyak pesanan, tapi di saat hari biasa kita tetap memproduksi kue untuk dipasarkan ke toko-toko," ungkap Iis. Biasanya saat menjelang ramadhansudah mulai banyak pesanan yang berdatangan. Untuk menarik perhatian biasanya Iis akan memberikan contoh produknya kepada konsumen agar bisa merasakan kualitas dan cita rasa kue buatannya.
Rajin Ikut Pameran Produk
Adanya event lebaran membuat Iis kebanjiran pesanan bahkan terus meningkat setiap tahunnya. "Saat awal ramadhan kita fokus untuk memenuhi pesanan, namunjika sudah menjelang lebaran biasanya kita sudah sibuk menjajakan produk kita kepada konsumen.," ungkap Iis. Ia juga aktif dalam melakukan pemasaran lewat kegiatan pameran yang diadakan beberapa instansi pemerintah maupun swasta. "Kita sering melakukan pameran produk, pernah sampai malaysia, Singapura, Bali dan beberapa kota besar," ungkap Iis.
Saat ini sebenarnya Iis masih merasakan dampak dari kenaikan bahan baku yang tidak menentu yang membuatnya harus memutar otak untuk menyiasati hal itu. "Harga bahan pokok yang tak menentu seakan membuat kami para usaha kecil dan menengah dipermainkan dengan oknum-oknum pengusaha besar yang tidak bertanggung jawab, sehingga bisa mematikan para pelaku usaha," papar Iis. Ia berharappemerintah seharusnya bisa menstabilkan harga bahan baku untuk bisa terus membuat para pelaku usaha terus hidup. Iis sempat membuka pabrik di Sukabumi, Bandung, Cikampek, namun karena beberapa kendala pada harga bahan baku akhirnya membuatnya memutuskan mundur.
Saat ini IndoBakery sudah memproduksi 12 jenis kue kering untuk dipasarkan. Biasanya dalam sehari Iis bisa memproduksi 100 lusin kue kering. Bahkan saat menjelang ramadhan proses produksi bisa berlangsung siang dan malam. "Saat menjelang events, lebarang proses produksi, kami mewajibkan jam lembur guna memenuhi pesanan yang membeludak," papar Iis. Bahkan ia bisa memperoleh omzet hingga 1,5 miliar jika dalam event lebaran saja.
Banyak para pelaku usaha kue kering yang meurut Iis tak bisa memanfaatkan sisa-sisa bahan adonan kue dan kue itu sendiri. "Kebetulan suami saya bisnis ternak ikan dan sisa-sisa kue beserta adonan kami manfaatkan untuk pakan ikan itu," papar Iis. Ia mengungkapkan strategi ini bisa ampuh untuk menunjang bisnis kue kering itu sendiri, seperti usaha pakan ternak.
Meski pun awalnya Iis hanya menggunakan media event seperti pameran dan dari mulut ke mulut, namun saat ini perkembangannya sudah membesar. Bahkan ada beberapa konsumen yang setiap tahun memesan meski pun dari luar kota. "Biasanya konsumen datang langsung ke sini untuk memesan, dan tak sedikit yang sudah berlangganan dari luar kota," ujar Iis. Sejauh ini pemasaran kue kering Iis sudah menyeluruh Jabodetabek, dan kota-kota besar seperti di Jawa Tengah, Jawa Timur, bahkan sampai Bali.
Kedepannya Iis ingin mengembangkan bisnisnya lebih besar agar bisa menyerap tenga kerja lebih banyak. Karena ia berkeinginan memberdayagunakan masyarakat sekitar untuk mendapatkan pekerjaan. "Kita memang sudah memiliki kedekatan emosional kepada beberapa karyawan yang sudah sejak awal ikut dengan saya," ungkap Iis. bahkan ada beberapa karyawan yang sudah bekerja ditempat lain justru tak betah hingga akhirnya kembali dan menemukan kenyamanan di pabriknya.
Iis juga berpesan kepada pembaca yang ingin memulai usaha untuk serius dan sabar dalam menjalankan usaha. Karena pada dasarnya usaha itu membutuhkan perhatian khusus agar dapat berjalan lancar dan maju. "Intinya kita harus giat, sabar, serius, dan mau terus terus berusaha jika ada kendala yang menimpa kita, tak perlu khawatis," tutup Iis.
Demikian tulisan tentang IndoBakery Raup Untung Rp 1,5 Miliar Lewat Bisnis Kue Kering. Semoga bermanfaat (sumber: Elshinta)