Para Ibu, Jangan Larang Anak Bermain!
Selasa, 27 September 2016
Bermain merupakan bagian penting dalam kehidupan anak karena memiliki banyak manfaat bagi perkembangannya. |
Para Ibu, Jangan Larang Anak Bermain! - Jakarta. Dunia anak adalah dunia bermain, dan bermain bagi
anak-anak merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi. Namun demikian,
banyak orangtua tidak menyadari bahwa di balik proses bermain terdapat
banyak manfaat yang bisa diperoleh sang anak.
American Academic of Pediatric (APP) seperti yang diulas parents.com,
Kamis (5/11/2015) mengemukakan, bermain merupakan bagian penting dari
kehidupan anak untuk memberikan kebahagiaan, perkembangan, pendidikan,
dan mempererat hubungan antara orangtua dan anak.
Melalui bermain, anak dapat menggunakan kreativitasnya. Bermain juga
dapat mengembangkan imajinasi, kecakapan, fisik, kognitif, dan emosi
anak. Anak dapat mengeksplor dunianya, mempraktikkan peran orang dewasa,
dan mendapatkan kepercayaan diri.
Selain itu, bermain juga dapat meningkatkan kemampuan sosial anak,
dengan membantu mereka untuk belajar bagaimana bekerjasama di kelompok,
saling berbagi, negosiasi, menyelesaikan masalah, dan menjadi mandiri.
Meski dianggap memiliki banyak manfaat, nyatanya para orangtua kini
justru tidak memberi waktu lebih bagi sang anak untuk bermain. Di
sekolah pun demikian, waktu yang ada lebih banyak digunakan untuk fokus
pada kemampuan akademik. Anak-anak kini tidak jarang menerima tekanan
untuk selalu menjadi yang terbaik, yang pada akhirnya justru menjadikan
mereka berada pada tingkta stres, kecemasan, dan depresi, yang tentu
berimbas pada karakter sang anak sendiri.
Kunci untuk membantu anak mencapai kemampuan potensialnya tanpa
memberikan tekanan adalah dengan menyeimbangkan antara bekerja dan
bermain. Anak akan tumbuh menjadi lebih bahagia, bisa menyesuaikan diri
dengan baik, dan lebih siap menghadapi masa depan.
Berikut cara yang dapat dilakukan oleh orangtua seperti yang direkomendasikan American Academic of Pediatric (APP):
1. Berikan anak keleluasaan, waktu yang tidak terjadwal agar anak
menjadi kreatif, merefleksikan apa yang dia rasakan, dan mengurangi
tekanan.
2. Ajak anak untuk bermain permainan yang aktif
(berlari-lari di taman atau sekeliling rumah) sebagai pengganti hiburan
yang pasif (video games atau televisi).
3. Belikan anak mainan yang
‘asli’ seperti balok,lego, boneka yang dapat mengeluarkan imajinasi dan
kreatifitas anak bukan mainan dari gadget.
4. Habiskan waktu yang tidak terjadwal dan tidak tersusun bersama dengan anak.
5. Tanyakan pada anak apa yang dia rasakan, apakah capek, terlalu banyak jadwal, atau terlalu banyak yang dia pikirkan.
6. Izinkan anak untuk mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di sekolah. (Latif Pungkasniar/Ibo)
Baca Juga:
- Inilah 5 Manfaat Anak Ikut Ekstrakurikuler yang Perlu Anda Ketahui
- 5 Mainan ini dapat tingkatkan kemampuan dan kecerdasan anak
- Bimbel Intensif Perlukah? Bimbel vs Sekolah
Sumber:
lifestyle.liputan6.com/read/2358246/para-ibu-jangan-larang-anak-bermain