Ramainya Bisnis Fashion Muslim Syar'i Wanita Lovely Syar'i
Selasa, 28 Juni 2016
Bisnis pakaian saat lebaran bagaikan air saat hujan yang terus mengalir seakan tak terbendung. Begitulah perumpamaan para konsumen saat menghadapi hari raya dan mulai memburu pakaian baru. Budaya membeli pakaian seakan sudah menjadi tren sejak dahulu kala dan tak boleh terlewatkan. Hal ini memang kerap dimanfaatkan sebagian orang untuk memulai bisnis pakaian karena prospek kedepan yang masih sangat terbuka.
Seperti halnya Farah R. yang sudah setahun lebih memulai bisnis pakaian muslim. Meski pun awalnya ia hanya sekedar membuat model baju untuknya sendiri namun siapa yang bisa menduga ia justu meraup untung besar. Farah memulai bisnis fashion muslim syar'i dengan brand Lovely Syar'i sejak tahun 2014. Awalnya bahkan ia tak memiliki niat khusus untuk terjun berbisnis dalam dunia fashion. "Waktu itu saya baru awal-awal berhijab, dan masih sulit bagi saya menemukan jenis jilbab yang sesuai dengan keinginan saya," papar Farah. Dari kesulitan mendapatkan model fashion hijab yang sesuai keinginan akhirnya Farah mulai mencoba membuat jenis jilbab sendiri. "Awalnya saya hanya membuat jilbab saja, dan masih untuk kebutuhan sendiri," ungkap Farah.
Setelah berhasil membuat jilbab buatannya sendiri, ia kemudian banyak dilirik teman-teman para ibu. Banyak yang tertarik dan menyukai hasil jilbab buatan desain yang digunakan Farah. Dari sinilah awal bisnis fashion muslimnya bermula. "Kebetulan saya memang aktif dalam kelompok pengajian majelis para ibu, dari situ kemudian mulai banyak yang meminta dibuatkan jilbab seperti saya pakai," papar Farah. Seiring berjalannya waktu dan mulai banyak para teman yang memesan jilbab buatan Farah, akhirnya ia mulai mencoba untuk serius menjalaninya. "Pas setiap saya buat dan beberapa teman pesan, selalu cepat habis dan mulai banyak juga teman yang kembali memesan. Akhirnya saya putuskan untuk serius menjalani bisnis ini, kira-kira setahun yang lalu saya mulai serius pada bisnis ini," ungkap Farah. Walau pun awalnya hanya melayani pesanan teman, Farah tak ragu untuk terjun ke dunia fashion ini lebih dalam.
Peluang Bisnis yang Selalu Terbuka
Bisnis Fashion memang tak pernah mengenal kata henti, bahkan setiap tahun mulai bermunculan model-model atau tren baru dalam berpakaian. Bahkan setiap daerah atau kultur budaya memiliki ciri khas masing-masing, biasanya menyesuaikan musim dan keadaan yang sedang tren. Tak terkecuali fashion baju muslim yang beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan yang cukup drastis. Hal ini disebabkan peluang bisnis yang masih sangat terbuka dan mulai banyaknya ketertarikan masyarakat akan budaya menggunakan baju muslim.
Lovely Syar'i yang dimilik Farah sebenarnya lebih terfokus menjual baju muslim yang tertutup sepenuhnya, namun model dan gaya busananya masih sesuai tren. "Di sini saya menjual baju muslim syar'i yang memang terlihat tertutup, namun memang modelnya lebih fashionable, dan menyesuaikan," papar Farah. Tujuannya agar dalam berpakaian muslim bisa lebih nyaman digunakan namun tetap sesuai ajaran yang ada.
Sebenarnya saat mulai memutuskan memproduksi baju muslim setelah sebelumnya hanya membuat jilbab, ide itu muncul juga atas permintaan konsumendan temannya. "Saya juga tidak tahu kalau ternyata banyak yang suka, tapi setiap pakaian yang saya buat atau yang saya suka, disukai pula dengan konsumen," ubgkap Farah. Walau pun sebenarnya model dan desain baju yang ia jual tak jauh dari model yang sehari-hari ia kenakan.
Dalam menjalankan bisnis fashion sebenarnya kita harus pandai membuat desain yang disukai konsumen, Selain itu gaya atau trend berpakaian pun bisa menjadi strategi yang bisa menarik konsumen. Oleh sebab itu sebagian orang uang terjun dalam bisnis fashion khususnya yang memproduksi sendiri harus pandai mendesain. Ilmu inilah yang terkadang tak dimiliki sebagian pelaku usaha fashion sehingga tak jarang model yang dihasilkan kurang menarik. Namun tak demikian denga Farah yang belajar khusus dalam ilmu desain. "Untuk desain pakaian, saya sebenarnya tak memiliki basic khusus menggambar desain atau yang lainnya, namun itu semua berjalan apa adanya," papar Farah.
Meskipun Farah mengaku tak memiliki ilmu khusus mendesain pakaian namun bisa dilihat dari hasil karya-karya Lovely Syar'i yang menarik dan modern. "Saya sebenarnya sangat menyukai dunia fashion dan kerap mengikuti perkembangan, karena memang hobi dengan dunia ini," ungkap Farah. Alhasil tak sedikit yang mulai menyukai dan tertarik dengan hasil karya Lovely Syar'i.
Banjir Pesanan
Saat menjalanlan usaha Lovely Syar'i Farah mengaku tak luput mendapatkan berbagai kendala. Meskipun pesanan mulai banyak bermunculan sejak ia mulai serius menjalankan bisnis Lovely Syar'i miliknya. Salah satunya dalam proses produksi baju muslim miliknya. "Saya agak kesulitan dalam proses produksi yang sebenarnya kewalahan atau kesulitan memenuhi pesanan, karena awalnya saya percaya bisa menjalankan, namun ternyata pesanan yang ada sangat banyak dan kadang tidak terbendung, "ucap Farah. Untuk mengatasinya ia kerap memberikan pemahaman dan tenggang waktu yang flexible kepada konsumen agar tidak kecewa, selain menjalin komunikasi yang baik. Ia pun tak menutup kemungkinan jika ada yang ingin memesan desain sendiri, namun biasanya memerlukan waktu yang berbeda dari model lainnya.
Namun meski pun ia kerap kesulitan dalam proses produksi guna memenuhi pesanan, Farah tetap bersyukur bahwa produknya bisa diterima di kalangan masyarakat. Selain itu Farah juga memulai pesanan ata restock pakaian menjelang event-event seperti lebaran.
Dalam menjalankan bisnisnya Farah kerap menggunakan media online dalam memasarkan produk Lovely Syar'i buatannya. Media ini memang diakuinya sangat membantu dalam mendapatkan konsumen, Selain itu saat menjelangevent lebaran atau idul fitri ia kerap mengikuti pameran-pameran yang diadakan beberapa departement store dan event seperti Inacraft dan di luar kota, "Biasanya saat pameran lebih cepat terjual dan banyak permintaan, karena konsumen bisa melihat langsung produk yang ada," ungkap Farah. Bahkan ia bisa mendapatkan keuntungan hingga Rp 200 Juta. "Saat hari biasa kebanyakan para konsumen memesan lewat online, selain itu juga biasanya dari pameran yang saya ikuti," papar Farah. Saat ini pemasaran Lovely Syar'i sudah merambah ke seluruh Jabodetabek juga kota besar lainnya seperti Aceh, Papua, Surabaya, Kalimantan, Sabang, dan sudah merambah Singapura.
Bisnis fashion memang selalu menjadi unggulan saat menjelang idul fitri, bahkan Farah pun mengaku kerap mendapatkan pesanan 3 kali lipat dari hari biasanya. Bahkan ia mengaku masih sangat terbuka peluang dalam bisnis fashion dan keuntungannya pun cukup menggiurkan. Sebenarnya sebelumnya sudah memulai bisnis sejak muda, namun saat itu ia belum menjual atau terjun ke dunia fashion muslim. "Dulu memang saya sempat terjun ke dunia fashion, namun masih menjual baju casual, dress. Karena memang saat itu belum berhijab," ungkap Farah. Tak heran jika bisnis Lovely Syar'i yang saat ini sudah ia jalani selama setahun lebih berjalan lancar seakan memang sudah terbiasa menjalankan bisnis.
Kedepannya Farah ingin terus mengembangkan bisnisnya lebih besar. "Saat ini saya sedang bekerjasama dengan beberapa rekan untuk menjual produk Lovely Syar'i, selain itu saya juga ada beberapa reseller," papar Farah. Ia juga memberikan kunci dalam menjalankan usaha khususnya fashion, "Untuk menjalankan usaha intinya kita harus serius dan tidak boleh setengah-setengah karena percuma kita memiliki modal besar dan waktu namun jika tidak dijalankan seserius mungkin," tutup Farah.
Sumber: Elshinta.
Demikian tulisan tentang Ramainya Bisnis Fashion Muslim Syar'i Wanita Lovely Syar'i, semoga bermanfaat.