Bayar Soto dengan Doa, Bisnisnya makin Tersohor
Minggu, 24 Juli 2016
Ubaidillah, pemilik Soto Kauman Express |
Bergerak di industri makanan memang harus pintar memutar otak karena persaingan yang cukup ketat. Salah satu yang mampu melakukan ini adalah Soto Kauman Express yang sejak tahun 2014 memiliki beragam program unik. Di antara program untuk konsumennya itu adalah makan soto bayar pakai KTP, panjat kuliner Nusantara, gerakan makan soto berjamaah, sampai makan soto bayar pakai doa. Strategi itu membuahkan hasil, karena kini saba bulan sang pemilik mampu mengantongi omzet puluhan juta setiap bulannya.
Sebelum memuliai bisnis soto pada tahun 2011, sebelumnya Ubaidillah pernah melakukan berbagai bisnis. Bahkan kebiasaannya dalam berbisnis sudah dimulai sejak masa sekolah. Misalnya, saat di masa SD dahulu, ia pernah berdagang es keliling, layangan, hingga petasan. Kebiasaan itu terus berlanjut ke bangku SMP, di mana kala itu ia belajar berdagang membantu kakak jualan kelontong dan buah. Selepas SMA tahun 2000 ia langsung bekerja sambil kuliah. Di akhir masa kuliahnya tersebut. Ubay, begitu panggilannya, bertemu dengan 3 rekannya yang kemudian mereka sepakat untuk membuat bisnis. Bidang bisnis yang dipilihnya adalah soto kudus dan diberi nama Soto Kudus Kauman.
Tak berapa lama prestasi mulai diraih, dimana produk sotonya terpilih menjadi peserta Favorit Festival Jajanan Bango, sampai mampu menembus para pejabat hingga menteri dan diundang ke istaba wakil presiden. Selain itu, dari sisi pertumbuhan bisnisnya berkembangng cukup pesat, karena dari awal hanya satu cabang menjadi belasan cabang pada 2012. Tapi di akhir 2013, karena ada dinamika di internal, Ubay kemudian mundur dan memilih untuk menjalankan bisnis sendiri. "Pada 2014 saya membuka bisnis sendiri dengan nama Soto Kauman Express. Bisnis ini saya mulai benar-benar dari nol, bahkan minus," terang Ubay.
Diakuinya, modal awal untuk mendirikan bisnis ini sekitar Rp 100 juta untuk set up lokasi dan membeli berbagai peralatan kerja. Dengan tagline 'think global eat local' Soto Kauman Express pun banyak melakukan gebrakan. Salah satu yang dilakukannya sebagai langkah promosinya adalah, di saat Pemilu 2014 berlangsung, Ia membuat program Pemilu Diskon. Selain itu, di momen perayaan kemerdekaan 17 Agustus, Ubay kembali menggagas program unik berupa Panjat Kuliner Nusantara. Program lainnya, dalam rangka merayakan HUT Depok, ia membuat terobosan dengan program makan soto gratis bayar pakai KTP. "Saya sengaja bangun program-program tersebut sehingga Soto Kauman Express bisa semakin dikenal orang. Ini bagian dari promosi yang kami lakukan, karena akhirnya orang banyak tahu dengan kami, karena keunikan yang dibuat," sahutnya.
Pada saat HUT Kota Depok, ia menyediakan sekitar 200 porsi soto kepada para pengunjung, dimana pengunjung yang memiliki KTP Depok tidak perlu membayarnya dan hanya menunjukkan identitasnya saja. Selain soto, ada juga menu lain seperti kebab dan keripik. Setelah berjalan sekitar 2 tahun ini, diakui Ubay, perkembangannya sudah jauh lebih baik dibanding saat ia memulainya pada 2014. Dimana pelanggan sotonya terlihat makin banyak dan tidak hanya dari sekitar Depok, tapi juga daerah-daerah yang lumayan jauh seperti menteng dan mampang, Jakarta Selatan. Selain itu ia juga melayani berbagai pesanan untuk beragam acara dan perayaan, misalnya ia pernah melayani pesanan dari kampus UI dan UIN Jakarta. Menurutnya dalam sehari para pelanggan yang datang ke outletnya antara 50-100 orang. Namun di week end pelanggan yang datang akan jauh lebih banyak dan umumnya adalah keluarga. "Karena di sini bukan perkantoran melainkan lebih banyak didominasi permukiman sehingga yang lebih ramainya di akhir pekan. Pada har Sabtu-Minggu biasanya kami adakan family day, dimana kami sediakan buku-buku anak dan akuaruym untuk permainan."
Di outletnya selain soto original, ia juga menyediakan varian lainnya seperti soto extra, soto fish nugget, soto ekado, dan lainnya. Bahkan ia juga menyediakan menu selain soto seperti ayam goreng, bebek, lele sampai sop iga. Diakuinya, dalam sebulan omzet yang bisa mencdapai puluhan juta rupiah. "Sampai saat ini saya baru buka satu cabang, sebulan ya masih kurang dari 100 juta omzetnya. Mudah-mudahan bulan ini saya bisa buka cabang dan mau kembangin kemitraan lagi. Kalau memang ada yang berminat bisa langsung beli kemitraan seharga Rp 40 juta, tidak termasuk interior dan tempat," katanya.
Menyambut bulan puasa tahun 2016 ini, Ubay juga telah menyiapkan program unik lainnya, yakni makan soto bayar pakai doa. Program ini sudah dijalankannya juga di tahun-tahun sebelumnya, dimana dalam satu hari ia menyiapkan sekitar 50 porsi soto dan menu lain seperti kebab dan siomay dan dijalankan selama satu bulan penuh. Para pelanggan yang datang ke outletnya akan dibagi kertas, lalu setelah makan soto harus dikembalikan lagi lengkap dengan doa yang telah ditulisnya. "Saat saya kali pertama menjalankan program ini, saya mendapat banyak dukungan dari teman-teman, mereka juga ikut berpartisipasi, ada yang menyumbang kurma, siomay, dan lainnya karena program ini saya broadcast secara massif, akhirnya kami pun terendus media. Kala itu belasan media baik cetak maupun elektronik berdatangan ke outlet soto kami, sehingga kamu pun kian dikenal dan program ini cukup sukses."
Selama 2 tahun berjalan Ubay pun mengakui banyak dinamika yang terjadi berupa pasang surut penjualan. Namun ia tetap yakin untuk terus mengembangkan kuliner soto ini karena terbukti bisa stabil dan sustain meski gejolak ekonomi tengah melanda. "Yang namanya usaha, naik turun itu kan wajar. tapi harus diketahui jika produk ini terbukti sustain, berbeda dengan produk trend yang pada umumnya musiman. Oleh sebab itu prospeknya masih tetap bagus, meskipun tak terlalu ramai tapi kami bisa tetap bertahan," ujarnya. Terkait persaingan usaha, Ubay juga mengaku jika persaingan di bisni kuliner memang sengit. "Ya, persaingan memang banyak bukan hanya dari yang sejenis tapi dari kuliner yang berbeda juga banyak. Karena itulah saya melihat jika menjalankan bisnis kuliner ini sebetulnya tidaklah gampang. Butuh strategi dan cara agar bisa tetap eksis di tengah persaingan yang ada. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan inovasi," Imbuhnya.
"Menyambut bulan puasa tahun 2016 ini, Ubay juga telah menyiapkan program unik lainnya, yakni makan soto bayar pakai doa."
Ke depan, pria berusia 34 tahun ini juga berencana untuk semakin fokus di bisang kuliner. Ia terobsesi untuk membuat makanan khas Depok. Selain soto ia juga akan mengembangkan ke kuliner lain yang khas daerah seperti nasi uduk dan lain-lain. Terakhir, Ubay juga mengingatkan program lainnya untuk para konsumennya, yakni program banyak anak banyak rejeki dalam rangka menyambut hari ibu. "Program ini untuk para ibu di Hari Ibu, dimana mereka yang memiliki banyak anak akan mendapatkan benefit yang lebih banyak lagi jika makan di soto kami. Misalnya, kalau punya anak 1 gratis soto, punya anak 2 gratis soto dan ayam, dan seterusnya. Memperingati Hari Santri, kami juga selalu mengadakan gerakan makan soto berjamaah," tutup Ubay bapak 3 anak yang telah memperkejakan 7 karyawan ini. (Sumber Majalah Elsihinta Juni 2016 / Tahun 8)
Demikian tulisan tentang Bayar Soto dengan Doa, Bisnisnya makin Tersohor. Semoga bermanfaat.