Pusat Ilmu dan Jaringan Rakyat Melayu Gelar Diskusi Pendidikan Riau
Senin, 23 Januari 2017
Pusat Ilmu dan Jaringan Rakyat Melayu Gelar Diskusi Pendidikan Riau - PEKANBARU - Pusat Ilmu dan jaringan Rakyat (PIJAR) Melayu menggelar diskusi proyeksi awal tahun 2017 dengan tema “ Mewujudkan pendidikan Riau beradat, beradab dan bermartabat”. Diskusi ini dilakukan di room meeting wisma jalur di Pekanbaru. Dalam diskusi ini dihadiri oleh 4 orang narasumber diantaranya Drs. Khalis Binsar,MM dari Dinas Pendidikan Provinsi Riau,Tokoh masyarakat Riau Drs. H. Sumardi Thaher,M.Si,LAM Riau Dr. Elvriadi dan dari ketua umum Perhimpunan Pemuda Riau(PPR) Yusroni, S.Sos.
Diskusi tersebut dihadiri oleh FITRA Riau, ICMI Muda Riau,Gerakan anak muda Riau, IPEMARU, Ikatan Keluarga Kuantan Singingi (IKKS) dan sejumlah tokoh masyarakat Riau.
Direktur Eksekutif PIJAR Melayu Rocky Ramadani, SP mengatakan bahwa diskusi ini bertujuan untuk mencari solusi yang baik demi pendidikan Riau lebih bermartabat. Karena dunia pendidikan sedang mengalami turbulensi. Setelah banyaknya persoalan yang menghinggapinya.
Apalagi Gubernur Riau sudah berazam akan menjadikan Provinsi Riau sebagai The Home Land Of Melayu atau pusat peradaban melayu. Tentunya untuk mencapai ini perlu penguatan berbagai lini. Salah satunya adalah Memasukkan sendi sendi melayu dalam kurikulum pendidikan. PIJAR Melayu akan memerangi siapapun yang berniat menzolimi dunia pendidikan.
"Hasil diskusi ini akan kita buat testimoni para narasumber dan peserta yang nanti akan kita kirim Kemendikbud RI agar pemerintah pusat tidak lagi menganak tirikan dunia pendikan lagi. Diskusi pendidikan ini tidak hanya akan dilakukan satu kali ini saja tapi akan berlanjut. Karena PIJAR Melayu hadir untuk mengawal masyarakat Melayu. Saya berharap agar setelah diskusi ini pendidikan Riau lebih bermartabat, pungkasnya"
Sumber: Tribunnews
Diskusi tersebut dihadiri oleh FITRA Riau, ICMI Muda Riau,Gerakan anak muda Riau, IPEMARU, Ikatan Keluarga Kuantan Singingi (IKKS) dan sejumlah tokoh masyarakat Riau.
Direktur Eksekutif PIJAR Melayu Rocky Ramadani, SP mengatakan bahwa diskusi ini bertujuan untuk mencari solusi yang baik demi pendidikan Riau lebih bermartabat. Karena dunia pendidikan sedang mengalami turbulensi. Setelah banyaknya persoalan yang menghinggapinya.
Apalagi Gubernur Riau sudah berazam akan menjadikan Provinsi Riau sebagai The Home Land Of Melayu atau pusat peradaban melayu. Tentunya untuk mencapai ini perlu penguatan berbagai lini. Salah satunya adalah Memasukkan sendi sendi melayu dalam kurikulum pendidikan. PIJAR Melayu akan memerangi siapapun yang berniat menzolimi dunia pendidikan.
"Hasil diskusi ini akan kita buat testimoni para narasumber dan peserta yang nanti akan kita kirim Kemendikbud RI agar pemerintah pusat tidak lagi menganak tirikan dunia pendikan lagi. Diskusi pendidikan ini tidak hanya akan dilakukan satu kali ini saja tapi akan berlanjut. Karena PIJAR Melayu hadir untuk mengawal masyarakat Melayu. Saya berharap agar setelah diskusi ini pendidikan Riau lebih bermartabat, pungkasnya"
Sumber: Tribunnews