Apa Arti Adventure?
Kamis, 21 Desember 2017
Lebih dari satu dekade belakangan ini, kita sering mendengar atau membaca kata adventure. Grup Facebook pun bertumbuhan seperti jamur di musim hujan. Sebenarnya, apa makna adventure? Apakah selalu berkaitan dengan motor?
Hasil pencarian di berbagai web ataupun berbagai kamus elektronik menyatakan hal yang sama. Yaitu: "Melakukan sesuatu kegiatan di luar kebiasaan umum, beresiko tinggi, kadang cenderung menyerempet bahaya."
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kata adventure sepadan dengan kata petualangan.
Contoh adventure adalah: mendaki gunung, menempuh rimba, menyusuri sungai berarus deras, bersepeda lintas propinsi bahkan dunia, bersepatu roda dari Jakarta ke Bandung dan berlayar dari New York ke Bali sendirian dengan perahu kecil. Dalam konteks bersepeda motor adalah, melintasi jalur yang tidak umum.
Seorang jagawana, pekerjaannya adalah mendaki gunung dan menempuh rimba. Seorang penjual bakso bermotor di Bromo, pekerjaannya mengharuskannya melintasi lautan pasir. Kegiatan petualangan yang mereka lakukan erat kaitannya dengan pekerjaan. Outputnya jelas. Jagawana menjaga kelestarian hutan. Tukang bakso mendapatkan uang untuk menafkahi keluarga.
Ketika Farid Gaban dan Ahmad Yunus berkeliling Indonesia selama hampir setahun dengan sepeda motor, seorang Andi F. Noya mengatakan bahwa keduanya melakukan petualangan gila. Tentu saja gila. Melebihi gilanya Bang Toyib yang tak kunjung pulang. Namun, keduanya pun menghasilkan output. Yaitu buku-buku tentang keseharian masyarakat Indonesia di sepanjang lintasan yang dilalui. Belum lagi tentang keindahan alam bawah laut.
Jangan tanyakan soal biaya yang dikeluarkan. Karena memang buanyak biyanget dan tidak masuk akal kita yang menyukai perjalanan murah. Bahkan gratis, kalau bisa.
Kaitannya dengan pekerjaan, mari kita tanyakan kepada diri sendiri. Sebenarnya, apakah hasil atau output dari petualangan bermotor atau motocycle adventure yang kita lakukan? Apakah ada manfaatnya bagi orang lain? Jika hanya demi kepuasan diri sendiri, silakan dicari perumpamaannya.
Namun, akan lebih bermakna jika motor kita dengan segala modifikasinya, menjadi sarana untuk mewujudkan falsafah Urip Iku Urup: hidup haruslah menyala dan memberikan manfaat bagi sebanyak-banyaknya orang lain.***
Sumber: https://m.facebook.com/groups/319519934817144?view=permalink&id=1144150519020744