Gara-gara Tudingan KPAI, PB Djarum Pamit Setop Audisi Umum Bulutangkis
Senin, 09 September 2019
PB Djarum mengumumkan kabar mengejutkan bahwa Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 akan menjadi yang terakhir kalinya. PB Djarum memutuskan, pencarian bakat atlet muda bulutangkis di berbagai penjuru Tanah Air itu resmi ditiadakan pada 2020 mendatang.
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di GOR Hevindo, Balikpapan. Photo : VIVA / Donny Adhiyasa |
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengumumkan hal tersebut, Sabtu, 7 September 2019, di Hotel Aston, Purwokerto, sehari jelang rangkaian kedua audisi umum tahun ini, yang diselenggarakan mulai Minggu, 8 September hingga Selasa, 10 September mendatang di GOR Satria, Purwokerto.
BACA JUGA:
- Audisi Umum Bulutangkis PB Djarum Disetop, Warganet Kesal: Puas KPAI?
- KPAI Kembali Desak Djarum Foundation untuk Hentikan Eksploitasi Anak
"Pada audisi kali ini juga saya sampaikan sebagai ajang untuk pamit sementara waktu, karena di tahun 2020 kita memutuskan untuk menghentikan audisi umum. Memang ini disayangkan banyak pihak, tetapi demi kebaikan bersama kita hentikan dulu, biar reda dulu, dan masing-masing pihak agar bisa berpikir dengan baik," jelas Yoppy, mengutip laman resmi PB Djarum.
Yoppy menambahkan, audisi kali ini juga menurunkan semua brand PB Djarum seperti yang diminta pihak terkait. Tak hanya itu, anak-anak peserta audisi juga mengenakan kaus masing-masing klub asal, bukan yang dibagikan PB Djarum seperti biasanya.
"Sesuai dengan permintaan pihak terkait, pada audisi kali ini kita menurunkan semua brand PB Djarum. Karena dari pihak PB Djarum sadar untuk mereduksi polemik itu kita menurunkannya. Kedua, kaos yang dibagikan kepada anak-anak tidak akan kami bagikan lagi seperti sebelumnya, dan mereka akan memakai kaos asal klubnya masing-masing, dan itu sudah lebih dari cukup. Kita sudah memutuskannya, tidak ada deal-dealan lagi, diterima atau tidak, kita sudah memutuskan seperti itu," seru Yoppy.
Keputusan ini menyusul polemik yang disulut Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) beberapa waktu lalu. KPAI menuding ada unsur eksploitasi anak dalam penyelenggaraan audisi umum dan mendesak Djarum Foundation menghentikan penggunaan anak sebagai promosi brand image dalam kegiatan audisi tersebut.
Padahal, PB Djarum sudah memberikan banyak bukti bahwa mereka bukan produk tembakau. PB Djarum bahkan dapat penghargaan sebagai Institusi Olahraga of the Year dari Menpora.
"Itu bukti nyata kita bukan produk rokok," ujar Yoppy.
Bakti Olahraga Djarum Foundation sejak tahun 2006 memang aktif menjaring calon bintang bulutangkis muda. Sejumlah atlet berprestasi dunia lahir di sini, antara lain Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Mohammad Ahsan, dan Kevin Sanjaya.