Ternyata, Ada Bahaya di Balik Penggunaan Tisu Toilet
Rabu, 09 Oktober 2019
KORANMALAM.COM - Di Indonesia, dengan ketersediaan air yang mencukupi, penggunaan tisu toilet untuk membasuh setelah setelah buang air besar atau buang air kecil mungkin belum lumrah.
Ilustrasi tisu toilet(Shutterstock) |
Tak seperti di banyak negara, yang hanya mengandalkan tisu untuk bebersih.
Meski demikian, terkadang di toilet umum seperti di gedung perkantoran, hotel, atau tempat-tempat umum lainnya yang menyediakan toilet dalam bentuk toilet duduk, bukan jongkok, ada yang hanya menyediakan tisu toilet, tanpa selang air untuk membasuh setelah buang air.
Ada anggapan bahwa penggunaan tisu lebih higienis karena tangan tak menyentuh langsung bekas kotoran yang tersisa.
Penggunaan tisu juga diklaim sebagai upaya penghematan penggunaan air bersih.
Tahukah Anda, penggunaan tisu toilet juga mengandung risiko?
Mengelapkan tisu justru bisa membuat sisa kotoran melebar ke sekitar anus.
Sebaliknya, penggunaan tisu setelah BAB secara berkepanjangan memiliki risiko kesehatan.
Salah satunya adalah melukai anus, wasir, dan menyebabkan infeksi saluran kemih.
Penulis buku “The Big Necessity: The Unmentionable World of Human Waste and Why It Matters” Rose George, menyebutkan, dibutuhkan waktu hingga 12 minggu untuk memulihkannya seperti keadaan semula.
“ Tisu toilet hanya memindahkan kotoran, bukan membersihkannya. Kamu tidak mungkin mandi menggunakan handuk kering. Mengapa bisa kamu berpikir tisu kering toilet membersihkanmu?” ujar Rose George.
Sumber: Kompas.com [Kunjungi Link Sumber]