4 Genre Musik yang Populer di Platform Digital Saat Wabah Corona Covid-19, Ini Ulasan Bens Leo
Jumat, 17 Juli 2020
Wabah Corona Covid-19 di Tanah Air tampaknya belum mereda dalam waktu dekat. Maret 2020, pemerintah merespons wabah dengan kebijakan social distancing, di rumah saja, hingga PSBB.
Mendengarkan musik/ Unsplash Elice |
Memasuki bulan kelima, wabah Corona Covid-19 mengubah gaya hidup masyarakat Indonesia dalam banyak hal dari kerja di rumah, belanja, menonton, hingga mendengar musik.
Ini terungkap pada sesi perkenalan Resso, aplikasi streaming musik sosial yang menawarkan beragam genre musik. Riset Resso menunjukkan, periode Covid-19 Januari hingga Juni 2020, genre musik pop, jaz, blues, dan hip-hop paling populer didengarkan di aplikasi.
Empat Daftar Putar
Koleksi TikTok Top 20. (Foto: Dok. Resso) |
Merespons hasil riset ini, Resso memperkenalkan kampanye #TuneInTogether yang terdiri empat daftar putar. Pertama, On The Move. Isinya, musik penyemangat untuk menemani mereka yang kembali ke rutinitas setelah di rumah aja berbulan-bulan.
Kedua, Quarantunes, berisi lagu-lagu yang mewakili suasana hati mereka yang masih menjalani karantina mandiri. Ketiga, TikTok Top 20 untuk mereka yang mencari lagu favorit terpopuler di TikTok.
Koleksi Rilisan Baru
Terakhir, New Releases. Sesuai namanya, daftar putar ini berisi koleksi beragam genre dari pop, indi, musik alterlatif, hingga k-pop. “Lagu terbaru Blackpink ‘How You Like That’ atau ‘Paper Heart’ dari Rendy Pandugo bisa jadi favorit pencinta musik di Tanah Air. Lagu-lagu terbaru kami kumpulkan dalam New Release Hot 20,” terang perwakilan dari ByteDance Indonesia, Chatrine Siswoyo di Jakarta, baru-baru ini.
Merespons maraknya platform digital, pengamat musik Bens Leo menyambut hangat. Berbincang lewat telepon dengan Showbiz Liputan6.com, Bens Leo menerangkan, platform digital, medsos, dan album fisik punya peran sama penting namun menjalankan fungsi berbeda.
Ruang Jual Karya Musik
Pengamat musik Bens Leo. (Liputan6.com/Immanuel Antonius) |
“Platform digital, ruang untuk menjual karya seni para musisi. Medsos medium promosi bagi musisi. Album fisik tetap penting. Itu bukti autentik karya seni mereka,” ulasnya, pada Rabu (15/7/2020).
Album fisik tetap punya pasar, yakni kolektor dan penggemar. Karenanya, ia tetap harus diproduksi. “Sementara platform digital atau streaming kini menjadi indikator popularitas musisi. Makin banyak didengar, makin sering dimainkan di playlist, lagu itu akan meledak,” urai Bens Leo.
Platform Digital, Frekuensi Manggung
Lady Gaga. (Foto: Instagram @ladygaga) |
“Platform ini mendobrak sekat antara musisi Indonesia dan luar negeri. Dulu di tangga lagu radio, dipisahkan antara lagu lokal dan luar negeri. Sekarang, bisa saja Aurel Hermansyah dengan lagu 'Kepastian' menyalip Lady Gaga dan Blackpink di chart digital,” Bens Leo menjelaskan.
Jika tak sedang wabah, menurut Bens Leo, para musisi atau penyanyi yang populer di platform digital memiliki frekuensi manggung yang padat. “Kalau tidak lagi wabah, mereka pasti manggung di mana-mana,” ia mengakhiri.
Sumber: liputan6.com