5 keahlian content marketing untuk memikat netizen
Berdasarkan survei Nielsen Consumer Media pada 2017, penetrasi Internet mengalami peningkatan yang tinggi di Indonesia. Peningkatan tersebut mengindikasikan masyarakat Indonesia yang semakin gemar mengakses berbagai konten melalui dunia maya.
Content marketing saat ini telah menjadi sebuah industri yang begitu luas. Semakin banyak “pemain” membuat persaingan di bidang content marketing menjadi ketat. Penulis berlomba-lomba menyajikan konten pada netizen yang jumlahnya begitu banyak. Dulu, sekadar bisa menulis saja sudah cukup menjadi modal, tapi kini tidak lagi demikian. Berikut ini lima keahlian yang harus dimiliki pegiat content marketing untuk mencapai tujuan tersebut.
Menulis dengan baik
Untuk membuat konten yang menarik, Anda harus dapat menulis dengan baik. Anda membutuhkan kemampuan menulis dasar seperti tata bahasa, tanda baca, dan ejaan. Di samping itu, Anda juga harus bisa memilih tema tulisan relevan, mengadaptasi gaya bahasa sesuai audiens, menyederhanakan topik yang rumit, dan menciptakan paragraf yang berkesan.
Menciptakan judul yang kuat
Judul adalah bagian yang sangat kecil dari sebuah tulisan, tamun berdampak sangat besar. Berdasarkan berbagai studi, 80 persen audiens membaca judul, tapi tidak membaca isi tulisan. Pakar marketing, Neil Patel, bahkan menyatakan penulis harus menghabiskan lima puluh persen waktu penulisannya untuk membuat judul.
Ada beberapa trik untuk membuat judul yang bisa memancing pembaca. Misalnya mengawali judul dengan angka, menggunakan kata-kata sifat tertentu, memanfaatkan kalimat negatif atau kontroversi, dan sebagainya. Namun, Anda juga harus menjaga agar judul tetap terasa unik dan singkat. Judul juga sebaiknya tidak lebih dari 65 huruf supaya bisa tampil di mesin pencari secara utuh.
Mengenali audiens
Anda tidak harus ahli dalam semua hal teknis, seperti SEO, desain web, conversion rate, hingga berbagai metrik yang rumit. Memang pemahaman akan hal-hal tersebut berguna, tapi bila diwajibkan pada semua penulis, maka jumlah penulis di dunia ini akan jauh berkurang. Setidaknya, Anda harus bisa melihat hasil tulisan dari sudut pandang pengguna.
Dengan fokus pada sudut pandang pengguna, Anda bisa berpikir kritis terhadap tulisan Anda sendiri. Cari bagian yang butuh pengembangkan, lalu perbaiki di tulisan selanjutnya.
Mempelajari pengetahuan mendalam
Ada penulis yang bisa mempelajari suatu bidang dengan cepat dan menghasilkan konten layaknya tulisan seorang pakar. Pada umumnya, konten bermutu hanya bisa dihasilkan oleh orang yang punya pengetahuan dan pengalaman mendalam di bidang yang ia tulis. Untuk itu, Anda harus tetap memperkaya ilmu dengan memperbanyak referensi dengan membaca lebih banyak tulisan dan konten.
Memahami ilmu pemasaran
Meski berbeda dengan pemasaran konvensional, pada akhirnya content marketing tetaplah bagian dari marketing. Orang yang menggeluti bidang ini harus paham unsur-unsur lain marketing selain konten, misalnya UI, UX, humas, analitik, branding, dan lain-lain.
Menjadi penulis content marketing memang menantang ya! Namun, jangan khawatir. Semuanya bisa dipelajari, kok!
Sumber:
techinasia.com
techinasia.com