Reseller atau Dropshiper, Mana yang Lebih Untung?
Apa perbedaan reseller dan dropship? Pertanyaan tersebut selalu terlintas di benak semua orang yang ingin menjalankan usaha di awal perjuangan mereka. Biasanya, kedua model bisnis tersebut dijalankan oleh mahasiswa ataupun mereka yang mau memulai usaha tapi memiliki modal minim ataupun bahkan tanpa modal alias 0 rupiah.
Secara umum keuntungan dari dua model bisnis tersebut adalah tak perlu menyediakan modal dan juga tak perlu menyediakan gudang untuk keperluan stok. Sebab, semua itu sudah ditanggung oleh pihak pemilik produk. Yang harus dilakukan menjadi seorang reseller atau dropshipper hanyalah menjualnya.
Lantas, apa sebenarnya perbedaan reseller dan dropship? Temukan jawaban lebih lengkapnya di bawah ini!
Perbedaan Reseller dan Dropship
Reseller adalah sebuah model bisnis dimana penjual tidak harus mempunyai stok ketika bertransaksi dengan pelanggan. Namun seorang reseller harus sudah bekerjasama dengan pemiliki toko apabila ada pesanan datang. Dengan begitu, mereka bakal mendapatkan potongan harga tertentu karena sudah bekerja sama.
Seorang reseller akan membeli produk tersebut dengan harga yang telah ditentukan dan nantinya mereka akan jual lagi kepada pelanggan. Selisih harga tersebut menjadi profit yang menguntungkan bagi seorang reseller karena dia bisa menentukan sendiri berapakah harga produk yang harus diberikan.
Dropship adalah model bisnis dimana pihak ketiga bekerjasama dengan pemilik toko untuk menjualkan produk mereka. Namun, sang dropshipper tidak berhak untuk menentukan harga sebab sang pemilik produk yang akan melakukan pengiriman barang. Dengan kata lain, dropshipper hanya seorang perantara saja.
Keuntungan dropshipper ditentukan oleh sang pemilik toko berdasarkan harga produk. Dengan begitu, profit yang didapatkan mungkin tak sebesar dari reseller (tergantung dari kebijakan pemilik toko).
Keuntungan Dropship dan Reseller
Setelah mengetahui perbedaaan dari reseller dan dropship, di bawah ini Paper.id akan menjelaskan apa saja keuntungan dari kedua jenis model bisnis tersebut.
Keuntungan Dropship
- Tak perlu pusing memikirkan stok produk karena semuanya diurus oleh pemilik produk.
- Tak perlu lagi memusingkan urusan pengemasan produk.
- Tidak ada kata rugi apabila produk tidak laku terjual.
- Bisa bekerja sama dengan banyak supplier sekaligus.
- Bebas dari catatan produk dan pembukuan
Itu dia beberapa keuntungan yang bisa dirasakan apabila kamu memiliki model bisnis dropship untuk memulai bisnis. Lantas, bagaimana dengan reseller?
Keuntungan Reseller
- Bisa menentukan harga jual sendiri.
- Bisa menjual langsung kepada teman ataupun di media sosial.
- Belajar untuk mengelola keuangan karena produk harus dibeli terlebih dahulu sebelum akhirnya dijual lagi kepada pelanggan.
- Tidak akan kena marah oleh pelanggan apabila produk tidak sesuai.
- Memahami produk yang dijual karena memegang produk fisiknya bukan hanya melihat dari sebuah gambar atau foto.
Mana yang Lebih Menguntungkan?
Singkatnya, reseller dan dropship merupakan model bisnis yang sama-sama menguntungkan. Tidak ada yang bisa dikategorikan paling menguntungkan sebab kedua model tersebut mempunyai resiko yang besar pula. Namun apabila melihat dari perkembangannya, dropship jauh lebih banyak dibandingkan reseller.
Hal tersebut terjadi karena seseorang tidak perlu mengelola stok untuk menjual produk. Yang mereka harus miliki hanyalah skill dalam menjual produk sehingga bisa mendapatkan profit yang maksimal. Dalam bisnis dropship, semakin banyak produk yang terjual akan berbanding lurus dengan pemasukkan yang didapatkan.
Kamu punya cerita pengalaman ketika menjalankan salah satu jenis model bisnis ini? Jika iya, coba share cerita kalian di kolom komentar yang tertera di bawah ini ya. Jika saat ini kamu masih mempunyai bisnis, kamu bisa menggunakan software invoice Paper.id yang gratis selamanya. Klik tombol di bawah!
Sumber: https://www.paper.id/
INFO : Jika ada yang ingin Donasi / Support Koran Malam, bisa via Sociabuz Minimal 10.000 (Bisa pakai Gopay, Ovo, Dana, LinkAja) . Terimakasih